Jumat, 15 April 2011

MASYARAKAT UNDERGROUND

MASYARAKAT UNDERGROUND

Masyarakat Underground? Bawah tanah? … Betul, masyarakat yang tidak terlihat, tidak terdeteksi, seperti siluman, mereka hidup & berjaya di dunia maya – tanpa terdeteksi oleh pengguna Internet biasa, tak terdeteksi oleh sistem administrator WARNET & ISP.


Siapakah mereka? – mereka adalah para hacker. Media & stereotype masyarakat membentuk karakter hacker sebagai orang jahat dan suka merusak. Stereotype ABG 15-20 tahun-an, yang duduk di belakang komputer berjam-jam, masuk ke sistem dan men-delete, berbelanja menggunakan kartu kredit curian atau menghancurkan apa saja yang bisa mereka hancurkan – “anak” ini dikenal sebagai cracker bukan
sebagai hacker. Cracker ini yang sering anda dengar di berita / media, mematikan situs web, menghapus data dan membuat kekacauan kemanapun mereka pergi. Hacker yang betul sebenarnya tidak seperti yang ada dalam stereotype banyak orang di atas.

Di dunia elektronik underground nama jelas & nama lengkap tidak digunakan. Orang biasanya menggunakan nama alias, callsign atau nama samaran. Hal ini memungkinkan kita bisa menyamarkan identitas, dan hanya di kenali sesama underground. Beberapa nama diantara hacker Indonesia bisa dikenali seperti hC, cbug, litherr, fwerd, d_ajax, r3dshadow, cwarrior, ladybug, chiko, gelo, BigDaddy dsb..

Apakah perbedaan mendasar antara seorang cracker & hacker? dihttp://www.whatis.com/, cracker di definisikan sebagai “seseorang yang masuk ke sistem orang lain, biasanya di jaringan komputer, membypass password atau lisensi program komputer, atau secara sengaja melawan keamanan komputer.
Cracker dapat mengerjakan hal ini untuk keuntungan, maksud jahat, atau karena sebab lainnya karena ada tantangan. Beberapa proses pembobolan dilakukan untuk menunjukan kelemahan keamanan sistem”.


Berbeda dengan Cracker, Hacker menurut Eric Raymond di definisikan sebagai programmer yang pandai. Sebuah hack yang baik adalah solusi yang cantik kepada masalah programming dan “hacking” adalah proses pembuatan-nya. Ada beberapa karakteristik yang menandakan seseorang adalah hacker, seperti (1) dia suka belajar detail dari bahasa pemrograman atau system, (2) dia melakukan
pemrograman tidak cuma berteori saja, (3) dia bisa menghargai, menikmati hasil hacking orang lain, (4) dia dapat secara cepat belajar pemrogramman, dan (5) dia ahli dalam bahasa pemrograman tertentu atau
sistem tertentu, seperti “UNIX hacker”.

Yang menarik, ternyata dalam dunia hacker terjadi strata / tingkatan / level yang diberikan oleh komunitas hacker kepada seseorang karena kepiawaiannya, bukan karena umur atau senioritasnya. Proses yang paling berat adalah untuk memperoleh pengakuan / derajat / acknowledgement diantara masyarakat underground, seorang hacker harus mampu membuat program untuk meng-eksploit
kelemahan sistem, menulis tutorial (artikel) biasanya dalam format ASCII text biasa, aktif diskusi di mailing list / IRC channel para hacker, membuat situs web dsb. Entah kenapa warna background situs web para hacker seringkali berwarna hitam gelap, mungkin untuk memberikan kesan misterius. Prosesmemperoleh acknowledgement / pengakuan, akan memakan waktu lama bulanan bahkan tahun, tergantung ke piawaian hacker tersebut.

Proses memperoleh pengakuan di antara sesama hacker tidak lepas dari etika & aturan main dunia underground. Etika ini yang akhirnya akan membedakan antara hacker & cracker, maupun hacker kelas rendahan seperti Lamer & Script Kiddies. Salah satu etika yang berhasil di formulasikan dengan baik ada di buku Hackers: Heroes of the Computer Revolution, yang ditulis oleh Steven Levy 1984, ada enam (6) etika yang perlu di resapi seorang hacker:

1. Akses ke komputer – dan apapun yang akan mengajarkan kepada anda bagaimana dunia ini berjalan / bekerja – harus dilakukan tanpa batas & totalitas. Selalu mengutamakan pengalaman lapangan!

2. Semua informasi harus bebas, terbuka, transparan, tidak di sembunyikan.

3. Tidak pernah percaya pada otoritas, penguasa – percaya pada desentralisasi.

4. Seorang hacker hanya di nilai dari kemampuan hackingnya, bukan kriteria buatan seperti gelar, umur, posisi atau suku bangsa.

5. Seorang hacker membuat seni & keindahan di komputer.

6. Komputer dapat mengubah hidup anda menuju yang lebih baik.



Gambaran umum aturan main yang perlu di ikuti seorang hacker seperti di jelaskan oleh Scorpio http://packetstorm.securify.com/docs/hack/ethics/my.code.of.ethics.html, yaitu:

  • Di atas segalanya, hormati pengetahuan & kebebasan informasi.
  • Memberitahukan sistem administrator akan adanya pelanggaran keamanan / lubang keamanan yang anda lihat.
  • Jangan mengambil keuntungan yang tidak fair dari hack.
  • Tidak mendistribusikan & mengumpulkan software bajakan.
  • Tidak pernah mengambil resiko yang bodoh – selalu mengetahui kemampuan sendiri.
  • Selalu bersedia untuk secara terbuka / bebas / gratis memberitahukan & mengajarkan berbagai informasi & metoda yang diperoleh.
  • Tidak pernah meng-hack sebuah sistem untuk mencuri uang.
  • Tidak pernah memberikan akses ke seseorang yang akan membuat kerusakan.
  • Tidak pernah secara sengaja menghapus & merusak file di komputer yang dihack.
  • Hormati mesin yang di hack, dan memperlakukan dia seperti mesin sendiri.



Jelas dari Etika & Aturan main Hacker di atas, sangat tidak mungkin seorang hacker betulan akan membuat kerusakan di komputer. Tentunya ada berbagai tingkatan / strata di dunia underground. Saya yakin tidak semua orang setuju
dengan derajat yang akan dijelaskan disini, karena ada kesan arogan terutama pada level yang tinggi. Secara umum yang paling tinggi (suhu) hacker sering di sebut ‘Elite’; di Indonesia mungkin lebih sering di sebut ‘suhu’. Sedangkan, di ujung lain derajat hacker dikenal ‘wanna-be’ hacker atau dikenal sebagai ‘Lamers’. Yang pasti para pencuri kartu kredit bukanlah seorang hacker tingkat tinggi, mereka hanyalah
termasuk kategori hacker kelas paling rendah / kacangan yang sering kali di sebut sebagai Lamer. Mereka adalah orang tanpa pengalaman & pengetahuan biasanya ingin menjadi hacker (wanna-be hacker). Lamer biasanya membaca atau mendengar tentang hacker & ingin seperti itu. Penggunaan komputer Lamer terutama untuk main game, IRC, tukar menukar software prirate, mencuri kartu kredit.
Biasanya melakukan hacking menggunakan software trojan, nuke & DoS (Denial of Service). Biasanya menyombongkan diri melalui IRC channel dsb. Karena banyak kekurangannya untuk mencapai elite, dalam perkembangannya Lamer hanya akan sampai level developed kiddie atau script kiddie saja.
Developed Kiddie, dua tingkat di atas Lamer – di sebut Kiddie karena kelompok ini masih muda (ABG) & masih sekolah (SMU atau sederajat). Mereka membaca tentang metoda hacking & caranya di berbagai kesempatan. Mereka mencoba berbagai sistem sampai akhirnya berhasil & memproklamirkan kemenangan ke lainnya. Umumnya mereka masih menggunakan Grafik User Interface (GUI) & baru belajar basic dari UNIX, tanpa mampu menemukan lubang kelemahan baru di sistem operasi.

Script Kiddie, seperti tingkat di atasnya, yaitu developed kiddie, biasanya melakukan aktifitas hacking berbasis pada Grafical User Interface (GUI). Seperti juga Lamers, mereka hanya mempunyai pengetahuan teknis networking yang sangat minimal. Hacking dilakukan menggunakan trojan untuk menakuti & menyusahkan hidup sebagian pengguna Internet.

Dua tingkat tertinggi para hacker & yang membuat legenda di underground dunia maya, adalah tingkat Elite & Semi Elite. Barangkali kalau di terjemahkan ke bahasa Indonesia, tingkat ini merupakan suhu dunia underground. Elite juga dikenal sebagai 3l33t, 3l337, 1337 atau kombinasi dari itu; merupakan ujung tombak industri keamanan jaringan. ereka mengerti sistem operasi luar dalam, sanggup mengkonfigurasi & menyambungkan jaringan secara global. Sanggup melakukan pemrogramman setiap
harinya. Sebuah anugrah yang sangat alami, mereka biasanya effisien & trampil, menggunakan pengetahuannya dengan tepat. Mereka seperti siluman dapat memasuki sistem tanpa di ketahui, walaupun mereka tidak akan menghancurkan data-data. Karena mereka selalu mengikuti peraturan yang ada.

Semi Elite - hacker ini biasanya lebih muda daripada Elite. Mereka juga mempunyai kemampuan & pengetahuan luas tentang komputer. Mereka mengerti tentang sistem operasi (termasuk lubangnya). Biasanya dilengkapi dengan sejumlah kecil program cukup untuk mengubah program eksploit. Banyak serangan yang dipublikasi dilakukan oleh hacker kaliber ini, sialnya oleh para Elite mereka sering kali di kategorikan Lamer.

Sombong merupakan salah satu sebab utama seorang hacker tertangkap. Mereka menyombongkan diri & memproklamirkan apa yang mereka capai untuk memperoleh pengakuan dari yang lain. Hacker lain, karena pengetahuan-nya masih kurang, biasanya akan memilih target secara hati-hati, tanpa terlihat,
diam-diam seperti siluman di kegelapan malam. Setelah melalui banyak semedi & membaca banyak buku-buku tentang kerja jaringan komputer, Request For Comment (RFC) di Internet & mempraktekan socket programming. Semua ini tidak pernah di ajarkan di bangku sekolah maupun kuliah manapun.

Secara perlahan mereka akan naik hirarki mereka sesuai dengan kemampuannya, tanpa menyombongkan dirinya – itulah para suhu dunia underground. Salah satu suhu hacker di Indonesia yang saya hormati & kagumi kebetulan bekas murid saya sendiri di Teknik Elektro ITB, beliau relatif masih muda + sekarang telah menjadi seorang penting di Research & Development Telkomsel. Umumnya pembuatan software akan sangat berterima kasih akan masukan dari para hacker, karena
dengan adanya masukan ini software yang mereka buat menjadi semakin baik. Memang kadang eksploit yang dihasilkan para hacker tidak langsung di peroleh si perusahaan software, tapi di tahan oleh komunitas underground ini – sampai digunakan oleh lamers & membuat kekacauan.

Bagaimana proses hacking dilakukan? Ah ini bagian paling menarik dalam dunia underground. Ada bermacam-macam teknik hacking, yang paling menyebalkan adalah jika terjadi Denial of Service (DoS) yang menyebabkan server / komputer yang kita gunakan menjadi macet / mati. Terlepas dari masalah menyebalkan, secara umum ada empat (4) langkah sederhana yang biasanya dilakukan, yaitu:


1. Membuka akses ke situs.

2. Hacking root (superuser)

3. Menghilangkan jejak.

4. Membuat backdoor (jalan belakang), untuk masuk di kemudian hari.

Hmmm bagaimana secara singkat lebih jauh proses hacking ini dilakukan? Untuk dapat mengakses ke dalam sebuah situs biasanya melalui beberapa proses terlebih dulu, seperti hal-nya dinas intelejen, kita harus tahu persis segala sesuatu tentang perusahaan & situs yang akan kita masuki, rencana melarikan diri kalau ada apa-apa dsb. Proses intelejen ini dilakukan dalam tiga (3) tahapan besar, yaitu footprinting,
scanning & enumeration. Footprinting untuk mengetahui seberapa besar scope / wilayah serangan bisa dilihat dari berbagai file HTML perusahaan tsb, perintah whois, host, dig, nslookup pada inux untuk melihat scope host yang perlu di serang / di amankan. Scanning untuk melihat servis apa saja yang ada di mesin-mesin tersebut, topologi jaringan dsb. bisa dilakukan mengunakan perintah ping, traceroute,
nmap, strobe, udp_scan, netcat di Linux & terakhir Cheops untuk melakukan network mapping. Enumeration sistem operasi yang jalan di server target apakah Windows NT/2000 / Linux / Netware. Program seperti snmputil, enum, dumpsec, showmount, rcpinfo, finger menjadi sangat “handy”. Setelah proses intelejen di lakukan dengan baik proses serangan dapat mulai dikerjakan. Seperti kita tahu, umumnya berbagai perusahaan / dotcommers akan menggunakan Internet untuk (1) hosting web server
mereka, (2) komunikasi e-mail dan (3) memberikan akses web / internet kepada karyawan-nya.
Pemisahan jaringan Internet dan IntraNet umumnya dilakukan dengan menggunakan teknik / software Firewall dan Proxy server. Detail sepuluh (10) besar serangan di Internet bisa dibaca di http://www.sans.org/topten.html. Melihat kondisi penggunaan di atas, kelemahan sistem umumnya dapat di tembus misalnya dengan menembus mailserver external / luar yang digunakan untuk memudahkan
akses ke mail keluar dari perusahaan. Selain itu, dengan menggunakan agressive-SNMP scanner & program yang memaksa SNMP community string dapat mengubah sebuah router menjadi bridge (jembatan) yang kemudian dapat digunakan untuk batu loncatan untuk masuk ke dalam jaringan internal perusahaan (IntraNet).
Agar hacker terlindungi pada saat melakukan serangan, teknik cloacking (penyamaran) dilakukan dengan cara melompat dari mesin yang sebelumnya telah di compromised (ditaklukan) melalui program telnet atau rsh. Pada mesin perantara yang menggunakan Windows serangan dapat dilakukan dengan melompat dari program Wingate / proxy server; dapat melalui unauthenticated SOCKproxy port 1080 atau open Web proxy port 80, 81, 8000, 8080. Daftar WinGate server di maintain oleh CyberArmy di
http://www.cyberarmy.com/wingate/.

Langkah selanjutnya, hacker akan mengidentifikasi komponen jaringan yang dipercaya oleh system apa saja. Komponen jaringan tersebut biasanya mesin administrator dan server yang biasanya di anggap paling aman di jaringan. Start dengan check akses & eksport NFS ke berbagai direktori yang kritis seperti /usr/bin, /etc dan /home. Eksploitasi mesin melalui kelemahan Common Gateway Interface (CGI), dengan akses ke file /etc/hosts.allow. Selanjutnya hacker harus mengidentifikasi komponen jaringan yang lemah dan bisa di taklukan. Hacker bisa mengunakan program di Linux seperti ADMhack, mscan, nmap dan banyak scanner kecil lainnya.
Program seperti 'ps' & 'netstat' di buat trojan (ingat cerita kuda troya? dalam cerita klasik yunani kuno) untuk menyembunyikan proses scanning. Bagi hacker yang cukup advanced dapat mengunakan aggressive-SNMP scanning untuk men-scan peralatan dengan SNMP.

Setelah hacker berhasil mengidentifikasi komponen jaringan yang lemah dan bisa di taklukan, maka hacker akan menjalan program untuk menaklukan program daemon yang lemah di server. Cara paling sederhana menggunakan script kiddies yang tersedia di Internet dihttp://www.technotronics.com/ / http://www.hackingexposed.com/ seperti cgiscan.c, phfscan.c dsb. Program daemon adalah program di server yang biasanya berjalan di belakang layar (sebagai daemon / setan). Keberhasilan menaklukan program daemon ini akan memungkinkan seorang Hacker untuk memperoleh akses sebagai ‘root’ (administrator tertinggi di server).

Untuk menghilangkan jejak, seorang hacker biasanya melakukan operasi pembersihan 'clean-up‘ operation dengan cara membersihkan berbagai log file. Program seperti zap, zap, wted, remove akan membantu. Walaupun simpel text editor seperti vi dapat juga melakukan pekerjaan itu. Jangan lupa menambahkan program 'backdooring' dengan cara Mengganti file .rhosts di /usr/bin untuk memudahkan
akses ke mesin yang di taklukan melalui rsh & csh. Selanjutnya seorang hacker dapat menggunakan mesin yang sudah ditaklukan untuk kepentingannya sendiri, tapi seorang hacker yang baik akan memberitahukan sistem administrator tentang kelemahan sistemnya & tidak akan pernah menjalankan perintah ‘rm –rf / &’.
Oleh karena itu semua mesin & router yang menjalankan misi kritis sebaiknya selalu di periksa
keamanannya & di patch oleh software yang lebih baru. Backup menjadi penting sekali terutama pada mesin-mesin yang menjalankan misi kritis supaya terselamatkan dari ulah cracker yang men-disable sistem dengan ‘rm –rf / &’.
Cukup banyak situs di Internet yang bisa menjadi basis pengetahuan underground, beberapa diantara-nya berbahasa Indonesia seperti Kecoa Elektronik http://www.k-elektronik.org/, Hackerlink http://www.hackerlink.or.id/, maupun Anti-hackerlink (entah dimana lokasinya). Referensi terbaik mungkin bisa dibaca di berbagai situs di luar negeri seperti

http://packetstorm.securify.com/, http://www.hackingexposed.com/, http://neworder.box.sk/,

http://www.sans.org/,
http://www.rootshell.com/.

Semoga bermanfaat....

CARA KERJA HECKER (HACKER'S WAYS OF WORKING)

CARA KERJA HECKER
(HACKER'S WAYS OF WORKING)
>>> Oleh : MAS’ODI 08.55201.345

Berikut langkah-langkahnya :
1. Foot Printing, intelejen awal tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan target yang dituju. Dengan cara ini seorang penyerang akan memperoleh profile / postur keamanan yang lengkap dari organisasi / jaringan yang akan di serang.
2. Scanning, merupakan tanda dari dimulainya sebuah serangan oleh peretas (pre-attack). Pada tahap ini, peretas akan mencari berbagai kemungkinan yang dapat digunakan untuk mengambil alih komputer atau sistem dari target. Tahapan ini dapat dilakukan jika informasi yang didapat pada tahap reconnaissance mencukupi, sehingga peretas bisa mencari jalan masuk untuk menguasai sistem.
Berbagai peralatan (tools) dapat membantu seorang peretas untuk melalui tahapan ini.
3. Enumeration, adalah tahapan mendapatkan informasi dari korban seperti halnya dengan tahapan awal proses hacking, hanya saja hacker melakukannya dengan cara yang lebih aktif, karena hacker langsung berhubungan dengan korban, tindakan ini sangat mungkin dicatat oleh firewall ataupun IDS, sehingga dianggap sebagai tahapan yang cukup berbahaya untuk hacker.
4. Gaining Acces, juga dapat dikatakan fase penetrasi, dimana dalam fase ini hacker mengekploitasi kelemahan dari sistem yang sudah diketahui setelah melakukan kegiatan reconnaissance dan scanning.hacker berusaha untuk mendapatkan hak akses, sebagai contoh : hacker berusaha masuk untuk mendapatkan hak akses sebagai administrator padahal hacker tersebut bukanlah administrator pada sistem tersebut.
5. Escalating Privilege, bila baru mendapatkan user password ditahap sebelumnya, di tahap ini diusahakan mendapat privilese admin jaringan dengan password cracking atau exploit sejenis get admin, sechole, atau lc_messages.
6. Pilfering, proses pengumpulan informasi dimulai lagi untuk mengidentifikasi mekanisme untuk mendapatkan akses ke trusted system.mencakup evaluasi trust dan pencarian clear text password diregiatry, config file, dan user data.
7. Covering Tracks, begitu control penuh terhadap sistem diperoleh, maka menutup jejak menjadi prioritas. Meliputi membersihkan network log dan penggunaan hide tool seperti macam-macam rootkit dan file streaming.
8. Creating Back Door, pintu belakang diciptakan pada berbagai bagian dari sistem untuk memudahkan masuk kembali ke sistem ini dengan cara membentuk user account palsu, menjadwalkan batch job, mengubah startup file, menanamkan service pengendali jarak jauh serta monitoring tool, dan menggantikan aplikasi dengan trojan.
9. Defacing, adalah merupakan bagian dari kegiatan hacking web atau program application, yang menfokuskan target operasi pada perubahan tampilan dan/atau konfigurasi fisik dari web atau program aplikasi tanpa melalui source code program tersebut. Sedangkan deface itu sendiri adalah hasil akhir dari kegiatan cracking dan sejenisnya. Tekniknya adalah dengan membaca source codenya (ini khusus untuk konteks web hacking), mengganti image (misalnya), editing html tag dkk, dan lain-lain.
10. Cross Site Scripting, adalah suatu inject pada aplikasi web dengan memanfaatkan metode HTTP GET/HTTP POST. Cross Site Scripting dapat digunakan oleh pihak-pihak yang berniat tidak baik (Black Hat Hacker / Cracker) dalam upaya mengacau website dengan memasukkan naskah program (biasanya java script) sebagai bagian dari teks masukan melalui form yang tersedia.
11. Flash Exploit, adalah suatu kegiatan meng'injeksi'kan script² flash yang memungkinkan adanya penyisipan kode yang merugikan, seperti memaksa orang untuk melakukan redirection (pemindahan halaman web), dan melakukan penipuan untuk mencuri password-nya atau informasi penting lainnya.
12. Denial of Service, bila semua usaha di atas gagal, penyerang dapat melumpuhkan sasaran sebagai usaha terakhir. Meliputi SYN flood, teknik-teknik ICMP, Supernuke, land/latierra, tear drop, bonk, newtear, trincoo, dll.
Nah,,itu tadi cara kerja Black Hat Hacker / Cracker.. Para Ethical Hacker (White Hat Hacker) juga melakukan hal sama, tapi untuk kebaikan dan memperbaiki sistem mereka. Tidak seperti Black Hat Hacker / Cracker yang lebih bersifat merusak atau mengacau sebuah sistem..

Semoga bermanfaat.....

Rabu, 23 Februari 2011

Perpisahan

PERPISAHAN

Anti duduk dengan santai di dalam angkutan umum. Sambil menunggu penumpang lain memenuhi mobil itu, dibukanya sebuah buku. Tentunya bukan buku salah satu Mata Kuliahnya. Tapi … sebuah buku psikologi. Entah sejak kapan kegemaran membaca buku-buku psikologi itu menghinggapi dirinya. Lama juga ia membaca… dan sudah lama pula mobil melaju. Ah, membaca di dalam mobil tidaklah membuat nyaman. Akhirnya, Anti menutup bukunya. Jalanan di jam-jam pulang kuliah seperti ini memang seringkali macet. Anti isengiseng melihat ke luar jendela mobil. Satu-dua buah motor melintas mendahului mobil yang ditumpanginya. Tiba-tiba ada suara motor yang begitu kerasnya. Anti mengerutkan keningnya. Ia lalu melihat ke luar, motor mana kiranya yang sudah membuat kegaduhan itu. Hmm… rupanya motor itu! Motor apapun namanya. Pokoknya yang berwarna perak. Lalu … ada dua huruf di bawah motor itu yang membuatnya tertegun. AD. AD? Itu “menandakan" Solo, bukan? Ah … iya! SOLO. Anti membuang pandangan ke luar kendaraan. Dia tidak ingin mengisi waktu menunggu macet dengan kenangan itu.
Hmm … akhirnya sampai juga Anti di rumah. Setelah perjalanan penuh kemacetan dari kampus, dan perjalanan fikirannya ke masa-masa yang silam. Hari ini hari Sabtu. Hari dimana Anti bisa beristirahat banyak. Hmm… sepertinya fikirannya mesti dibikin santai dulu sebentar.
Hari baru. Ah … hari baru. Sudah lama Anti bangun. Anti memikirkan apa yang mesti ia lakukan hari ini. Lalu Anti pun melihat ke sekeliling kamarnya. KAPAL PECAH!!!!! Seperti itulah keadaan kamar Anti sekarang. Anti geleng-geleng kepala melihatnya. Ya ampun. Kesibukannya beberapa hari terakhir ini membuat dia lupa untuk membereskan kamarnya. Ketika hendak tidurlah baru dia kembali teringat. Ya… Minggu pagi ini, dia mempunyai banyak waktu untuk membereskannya. Cepat-cepat diambilnya sapu. Disapunya lantai kamarnya. Setelah itu, tumpukan buku yang bertebaran di sprei, meja, kursi segera dikumpulkannya. Semua disusunnya dengan rapi. Eh … apa ini di tumpukan buku? Wow! Surprise. Ini surat-surat lamanya. Surat-surat yang diberikan Alif buatnya. Surat-surat yang akan selalu membuatnya tersenyum. Kemudian dia mengambil salah satunya. Anti senang sekali mendapat surat dengan tulisan tangan. Karena, dengan begitu seolah dia merasa sedang ikut menyelami perasaan Si Penulis. Itulah seninya berkirim surat dengan tulisan tangan. IT’S FUN!!!!!

Buat Adik Anti
Di Bandung
Assalaamu’alaikum wr. wb.
Adik Anti yang baik, terimakasih sudah membantu Mas Alif waktu kebingungan di perpustakaan nyari-nyari buku. Hmm … hidup di Negeri Asing memang sulit. Untunglah ada penolong yang baik hati. Gimana, ya …. Mas Alif sudah kesel mencari-cari buku. Namun, di tiap kesulitan itu … selalu ada jalan buat pemecahannya, kok. Pertolongan Allah SWT. Itu sebenarnya selalu dekat. Di saat-saat tidak terduga, dan kadang oleh orang yang tidak disangka. Terimakasih banyak, ya. Cuma satu kalimat yang bisa Mas Alif berikan sebagai balasannya. Jazakumullahu khairan katsiiraa. Ah, Mas Alif benar-benar tertolong waktu itu. Mungkin itu saja, Dik, ya. InsyaAllah, lain kali tak kirimin surat lagi, ya! Ehm! Baru ngetes dulu. Nyampe, ‘kan, ya? I guess that’s all for now. Wish you all the best, Sis!!!!!
Wassalaamu’alaikum wr. wb.
Take care,
ALIF
Ah, surat itu! Surat yang pertama kali didapatkannya dari Alif. Sekitar dua bulan setelah pertemuan singkat di perpustakaan. Surat yang dikirimkan setelah Alif kembali ke Solo, setelah kegiatan studi bandingnya selesai.
Kemudian ingatan Anti kembali menerawang ke peristiwa dua setengah tahun silam tanpa bisa lagi dia tepis.
Uh … hari itu batas peminjaman buku Anti habis sudah. Mana buku dari perpustakaan pusat, lagi. Anti pun harus pergi ke Dipati Ukur. Setelah sampai di sana, ia segera mengembalikan buku yang sudah dipakainya untuk membuat makalah. Anti kemudian berfikir, kenapa juga dia tidak meminjam buku lagi. Segera dia pergi ke salah satu rak di sana. Seperti biasa … rak tempat buku-buku psikologi. Lama juga Anti memilih-milih buku. Sampai tiba-tiba sebuah suara menegurnya dari belakang.
“Dik, maaf mengganggu sebentar”, sapa suara itu. Anti menoleh.
“Ya, Mas … ada apa, ya?” jawab Anti kemudian.
“Maaf, buku-buku kedokteran, ada di sebelah mana, ya?”, tanya seorang laki-laki berkacamata di depannya itu menimpali.
“Oh, rak buku-buku kedokteran dua rak dari sini, Mas”, jawab Anti sambil menunjuk rak yang dimaksud.
“Oh, iya … terimakasih banyak, ya, Dik, ya. Permisi”, jawab laki-laki itu sambil tersenyum.
Anti membalas senyumnya. Untuk kemudian, mereka berdua sibuk dengan bukunya masingmasing.
Selesai sudah Anti dengan pilihan bukunya. Segera ia pergi ke tempat peminjaman buku. Hari itu, tumben-tumbenan ia tidak terus pulang. Ia segera menuju ke ruang baca. Ia berniat untuk menyalin catatan kuliah minggu ini. Dia duduk di kursi paling luar. Tiba-tiba, ada seseorang yang hendak masuk ke arah kursi yang lebih dalam darinya. Anti menyadari hal itu. Tanpa melihat, ia menggeser kursinya ke depan. Sesaat kemudian, orang itu pun duduk di sampingnya.
“Dik, Adik ini orang yang tadi nunjukkin rak buku-buku kedokteran pada saya, bukan?”,
sebuah pertanyaan muncul buat Anti. Anti pun menoleh. Oh … ternyata orang yang tadi nyari
buku kedokteran! Anti kemudian tersenyum. Orang itu pun tersenyum.
“Adik kuliah di sini?”, lanjutnya. Anti mengangguk.
“Maaf, ya, tapi Mas ini kayanya bukan anak kuliahan, deh. Dan saya fikir … Mas juga bukan orang sini. Apa benar?”, tanya Anti beruntun. Yang ditanya kemudian tersenyum.
“Adik benar. Saya sudah bekerja. Saya juga bukan orang sini. Saya orang Solo. Cuma … sekarang saya lagi melakukan tugas dari kantor. Cuma dua minggu, kok, di Bandung.
Hmm … hari ini hari ketiga saya di sini. Bandung itu menyenangkan juga, ya?”, jawab laki-laki itu panjang lebar. Anti tersenyum tersipu mengingat pertanyaannya yang cukup aneh bila
ditanyakan pada orang yang baru saja bertemu.
“Oh … ya … kenalkan … nama saya Khalifah Noor Sucipto. Adik panggil saja Alif!”, kata orang itu kemudian. Anti tersenyum mendengarnya.
“Maaf, Mas, Sucipto itu nama Kakeknya bukan?”, tanya Anti iseng.
“Lha … Adik, kok, tahu? Iya bener itu!”, jawab Alif keheranan.
“Habisnya, ‘kan suka ada orang yang memakaikan nama keluarga gitu, ‘kan, Mas! Tapi, kalau saya, sih, tidak”, tutur Anti.
“Maaf, ya, Dik … Adik ini bikin saya penasaran. Ehmmmmm boleh tahu nama Kakeknya?”, tanya Alif kemudian. Anti kontan saja tertawa kecil mendengarnya. Dia fikir Alif akan menanyakan namanya. Tapi tak urung pertanyaan aneh itu ia jawab juga.
“Faishal, Mas. Nama Kakek saya Faishal”, jawabnya. “Eh, Mas tadi, kok, nyasar. Belum pernah ke perpustakaan pusat ini, ya?”, tanya Anti.
“Belum, tuh. Ke Bandung juga baru dua kali, tiga dengan sekarang dalam seumur hidup.”, Alif tersenyum.
“Eh, nama ………………..”, Alif tidak jadi bertanya. Tiba-tiba hand phonenya berbunyi. Segera ia menjawab panggilan dari hand phonenya. Kemudian ia melirik ke arah Anti. “Wah,
Dik, saya mesti pergi, nih. Makasih, ya, tadi udah nunjukkin tempat bukunya”, kata Alif.
“Assalaamu’alaikum”, kemudian katanya sambil melangkah pergi, sesaat setelah memastikan ada kerudung di kepala Anti.
“Wa’alaikumsalaam warrahmatullah”, jawab Anti. Tak berapa lama setelah Alif pergi… Anti pun pulang. Ah, betapa cepat waktu berlalu setelah itu. Sudah seminggu lebih. Dan buku yang dipinjamnya sudah selesai dibaca. Anti berniat untuk mengembalikannya segera. Setelah buku-buku itu dimasukkan, Anti pun berangkat menuju perpustakaan. Seperti biasa … setelah mengembalikan buku, ia pun menuju rak buku-buku psikologi. Sementara dia sibuk memilihmilih buku, tanpa disadarinya sebuah tatapan berarah dari belakang badannya. Kemudian sosok yang memandangnya itu menghampiri.
“Assalaamu’alaikum”, sapanya. Anti terkejut. Lalu ia menoleh. Sejenak ia terpaku sambil menunjuk. Ah … itu Alif! Alif yang ditemuinya beberapa hari lalu.
“Wa’alaikumsalaam warahmatullah”, jawabnya. Alif tersenyum. “Mas Alif, ‘kan?”, Tanya Anti lagi. Alif mengerutkan keningnya.
“Faishal, ‘kan?”, kata Alif sambil nyengir tidak karuan. Anti merengut. “Maaf, soalnya dulu Adik belum bilang nama Adik ini siapa!”, lanjut Alif dengan rasa bersalah. Anti tersenyum.
“Mas panggil saja saya Anti”, jawabnya kemudian. Setelah itu, pembicaraan-pembicaraan pun berlangsung di antara mereka. Mulai pengalaman Alif sewaktu kuliah di Fakultas Kedokteran di salah satu PTN di Daerah yang jauh lebih ke timur dari Bandung, sampai cerita-cerita Anti tentang Bandung. Dan, ketika Alif dan Anti mesti berlalu dari tempat itu, sebelumnya mereka tukeran alamat email.
Seminggu sekali Anti mencari artikel dari berbagai website sekaligus cek email. Hari Minggu… selalu hari Minggu. Hari Minggu ini pun, jam 11… Anti sudah nongkrong di depan komputer. Sayang… tidak ada artikel baru. Ya sudah, ia pun meneruskan untuk mengecek emailnya. Oh … di INBOX ada 1 surat yang belum terbaca. Anti segera meng-klik tombol INBOXnya. Ada satu nama pengirim yang belum pernah dikenalnya. Alif Lucu. Ya… ampun. Ini siapa? Kemudian, ia pun teringat akan Alif yang dikenalnya di perpustakaan. Anti tersenyum geli. Ia tidak bisa membayangkan Alif yang bertampang serius itu menggunakan nama seperti ini. Kemudian, dengan penuh penasaran, dibukanya email dari Alif.

Assalaamu’alaikum wr. wb.
Adik “Faishal” yang baik afwan, Mas Alif lupa lagi namamu. Waktu nulisin alamat email, Mas Alif lupa nulis namamu. Cuma ditulis alamat emailnya saja. Dan susahnya, nama emailmu itu bukan pakai namamu, ya, Dik? Jadi Mas ‘nggak bisa nebak nama Adik siapa, bagaimana khabarnya? Mas Alif harap saat ini Adik baik-baik saja. Bandung masih suka hujan kayak waktu Mas Alif datang, ‘nggak? Aduh, Mas Alif kangen Bandung, nih. Sayang kegiatan studi bandingnya cuma 2 minggu. Sekarang Mas lagi sibuk di Solo. Ah, sudah dulu, ya. Lain kali tak kirimin email lagi, lho, yo! Udah dulu, deh.
Well … I guess that’s all for now. Wish you all the best sister!
Wassalaam,
ALIF

Anti tersenyum. Dihafalkannya alamat email Alif. Anti tidak suka me-REPLY email. Kecuali kalau sedang marah…. Anti pun kemudian meng-klik tombol COMPOSE.

Assalaamu’alaikum wr. wb.
Mas Alif yang juga baik …. Ini ANTI. Alhamdulillah, saat ini Anti baik-baik saja. Semoga Mas juga begitu. Selalu berada dalam keadaan yang terbaik, dalam lindungan Allah SWT. Amiiiiiiin. Mas lagi sibuk, ya? Hmm … good luck aja sama semua kegiatannya, ya. Ya sudah, ya. Lain kali Anti kirimin email lagi. Udah adzan dzuhur.
Wassalaamu’alaikum wr. Wb.
ANTI

Hmm … SEND!!!!!
Beberapa hari pun berlalu. Tujuh hari … seminggu, ya? Email kedua yang sudah beberapa hari sebelumnya sampai kemudian dibaca oleh Anti.

Assalaamu’alaikum wr. wb.
Adik Anti ……………….
Kaifa Haluk . ……………….?
Waduh, Alhamdulillah Adik Anti tidak marah sama Mas Alif. Namamu bagus juga, ya. Ngomong-ngomong, punya nama seperti itu, Adik seneng main bulutangkis, tidak? Hayo, gimana kuliahmu? Baik? Cepet selesaiin, ya. Seneng, lho, kalau sudah kelar. Pokoknya satu perjuangan sudah terlampaui. Ayo … semangat! Mas Alif cuma bisa ngedo’ain dari Solo, nih.
Well … I guess that’s all for now. Wish you all the best, Sister.
Wassalaam,
ALIF

Anti tersenyum. Ah, Alif ini. Apakah semua orang yang bernama Susanti mesti senang bulutangkis?
COMPOSE!

Assalaamu’alaikum wr. wb.
For Mas Alif ….
Hmm … bi khairin walhamdulillaah …. (tidak boleh nanya pakai Bahasa Arab lagi!!!!!
Soalnya yang Anti tahu cuma segitu-gitunya! Awas, lho) …. Anti harap saat ini Mas juga baikbaik saja. Itu nanyain kuliah, mau memberi semangat atau ngeledekin Anti, Mas? Hmm… perjuangan Anti masih panjang, nih. Do’ain saja, Mas, ya ….! Ya sudah dulu, deh, ya….
Wassalaamu’alaikum wr. wb.
From your little sister … Anti ….
NB: Anti ‘nggak seneng olah raga apapun!!!!!
SEND!

Beberapa waktu berlalu. Berbagai email pun sudah banyak mengisi email Anti. Tidak hanya sekedar basa-basi dan ber-say-hai ria. Artikel, jurnal, diskusi, resensi buku bahkan acara berantem dengan Alif ada di sana. Kalau yang itu … itu akibat dari mereka saling memberikan nomor telfon. Sampai suatu hari …. INBOX

Assalaamu’alaikum wr. wb.
Adik Anti …………………..
Manusia tercipta dengan berbagai rasa. Berbagai rasa yang terukir dalam keindahan jiwa. Dan cinta … ialah salah satu yang bersemayam di dalamnya. Bilakah cinta itu menjelma? Seseorang yang telah mendapatkannya pasti tahu. Cinta bukanlah kata yang bisa dengan begitu saja terungkap dalam makna. Namun cinta adalah rasa yang bisa begitu saja didapatkan. Bersyukurlah orang-orang yang sadar akan cinta ketika mereka mendapatkannya. Bersyukurlah orang-orang yang bisa mengakui keberadaannya. Dan cinta… itulah yang Mas Alif rasakan sekarang ini. Rasa yang menjelma, yang akhirnya Mas Alif sadari sebagai bagian makna Adik dalam hidup Mas Alif. Izinkan Mas Alif mencoba menempatkannya dengan semestinya. Izinkan Mas Alif mencoba menjalinkannya dalam kebaikan. Bila Adik berkenan, maukah Adik menjalani suatu proses agar kita saling mengenal? Maukah Adik mengizinkan hati kita saling berharap agar kita bisa menjalani sisa
hidup kita di dalam kebaikan bersama-sama?
Satu harapan yang tersimpan dalam hati Mas Alif ……………. Semoga Allah mengizinkan Adik menjadi Adinda yang akan menjadi Huriyah abadi belahan jiwa Mas Alif di dunia dan akhirat. Maaf kalau Mas Alif terlalu lancang. Namun … harap Adik sudi memikirkannya. Silahkan Adik shalat istikharah dulu. Dan kalau menolak, itu hak Adik. Tapi tolong, jangan ngasih alasan karena masih kuliah. Mas Alif siap menunggu …………………………………..
Well … I guess that’s all. Wish you all the best ……………………
Wassalaam,
ALIF

Anti terhenyak. Tanpa ada COMPOSE, hari itu emailnya langsung ditutup. Beberapa hari sudah ia merenung. Beberapa hari sudah ia mencoba menyelami isi hatinya. Beberapa kali ia memohon petunjuk untuk apa yang ingin dilakukannya. Sampai akhirnya …. COMPOSE!

Assalaamu’alaikum wr. wb.
Maha Suci Allah yang telah menciptakan manusia dengan berbagai rasa. Seperti rasa cinta. Rasa itu … rasa yang sepertinya telah hadir di kedalaman jiwa. Tiada yang salah dengan cinta. Kesalahan mungkin terjadi dalam sebuah penyikapan. Kalaulah suatu penyikapan berupa itikad baik untuk berta’aruf dan melanjutkan ke jenjang pernikahan … tiada kesalahan di sana. Kalaulah ada niat untuk lebih menjaga hati … tidak ada kesalahan di sana.
Mas Alif … Anti bukanlah Huriyah yang begitu suci, dengan pengabdian kepada Allah yang tiada ternoda. Namun, sekiranya Allah mengizinkan, semoga Anti bisa menjadi Adinda yang menjadi penyejuk jiwa.
Wassalaamu’alaikum wr. Wb.
ANTI
NB: Mas, huriyah itu artinya bidadari, ‘kan? Ngomong-ngomong, Anti seneng kalau nanti punya suami yang bisa ngajarin Bahasa Arab. Habis, Bahasa Arab Anti kacau–balau banget!!!!!
SEND!

Dan semingu kemudian, sebuah kiriman datang buat Anti. Tapi kali ini namanya FAISHAL
ALIF.
INBOX.

Assalaamu’alaikum wr. wb.
Adinda ……………………………..
Alhamdulillaahirabbil’aalamiin …………………………. Eh, kalau Mas Alif nanti punya anak laki-laki, mau dinamain Faishal Alif, ah. LAKI-LAKI MENANTI BIDADARI
Seorang laki-laki ….
Berjalan menapaki waktu
Melalui dentingan hari
Untuk tujuan hidup yang telah ditentu
Ya … Rabb ….
Hidup … hidupku adalah perjuanganku ….
Dengan tak berteman aku berjalan ke arah-Mu
Adakah Engkau mengizinkan aku tak sendiri?
Temukanlah aku ….
Dengan seorang yang juga melangkah ke arah-Mu
Adinda … yang dinanti ….
Semoga ia adalah Adik Anti …..
(E … ehhh Mas Alif salah nulis)
Adinda yang dinanti ….
Itulah ia bidadari penyejuk hati
[KNS_MAR_2000]
Wassalaam,
ALIF

NB: Wah, ingin punya suami yang bisa Bahasa Arab, ya? Hmm … Mas Alif, sih, tahunya sedikit. Kalau punya suami yang bisa Bahasa Jawa, mau? Kalau diajarinnya Bahasa Jawa, mau? Dik, sama suami yang bisa ngajarin Bahasa Jawa aja, ya. Terus nanti kita kursus Bahasa Arab bareng-bareng, deh. Nanti biaya kursusnya tak bayarin, kok!

Anti tersenyum. Pipinya memerah. Lama setelah itu banyak harapan yang tercipta. Banyak kebaikan yang dicoba dijalinkan. Sebuah pertautan pun direntangkan. Bukan Cuma dua orang. Tetapi dua keluarga.
Anti melipat surat pertama dan mengambil surat kedua Alif yang masih terlipat dengan rapi. Ah, surat yang didapatkannya bukan hanya itu. Masih ada lagi yang lainnya.

Buat Adinda
Di Bandung
Assalaamu’alaikum wr. wb.
Adinda ………………….
Bagaimana khabarnya, nih? Semoga saat ini Adinda berada dalam keadaan terbaik… dalam lindungan Allah SWT. selalu. Alhamdulillah, Mas Alif di Solo baik-baik saja. Dan Mas Alif yakin Adinda pasti baik-baik juga. Bagaimana tidak, sebentar lagi ulang tahun, bukan? Sengaja Mas kirimin surat beberapa hari sebelum hari ulang tahun Adinda. Mudah-mudahan sampai tepat pas hari ulang tahunnya. Ah, sebelumnya pun tidak apa-apa. Asalkan bukan setelahnya.
Mas Alif tidak bisa ngasih apa-apa, nih. Mas Alif cuma bisa ngasih do’a. Semoga kebahagiaan selalu berada berdekatan dengan Adinda. Semoga apa yang telah, sedang dan akan Adinda jalani selalu diberi kemudahan dan diridhoi oleh Allah. Amiiiiin.
Semoga Adinda tidak pernah gentar untuk menghadapi kehidupan ini. Begitu banyak memang hal yang mesti dihadapi. Terkadang, tidak semuanya sesuai dengan apa yang kita harapkan. Namun Adinda mesti tahu … semua kesulitan hidup … semua akan menempa jiwa kita, membuat kita lebih kuat, dan membuat kita lebih baik lagi. Bersabarlah menempuhi kesulitan hidup. Tekunlah dalam memperjuangkan harapan dalam hidup. Jadikanlah setiap hembusan nafas dalam hidup kita adalah perjuangan. Jadikanlah setiap deraian nafas dalam
hidup kita adalah untaian do’a.
Eh, kemaren Mas Alif jalan-jalan. Terus, Mas Alif lihat ada kerudung lucu. Warnanya seperti warna kesukaan Adinda. Warna CYAN … warna biru langit. Mudah-mudahan Adinda suka.
Sudah dulu, ya. SELAMAT ULANG TAHUN. Wish your life will always be surrounded by
happiness. Well … I guess that’s all. Wish you all the best, Adinda!
Wassalaamu’alaikum wr. wb.
Take care,
ALIF

NB: InsyaAllah, minggu depan Mas Alif datang ke Bandung. Nanti kalau jadi tak telfon, deh.

Anti ingat surat itu. Surat yang terselip di antara lipatan kerudung berwarna biru langit yang dipaketkan Alif. Suatu hadiah ulang tahun yang indah…. Semua kisah dengan Alif tidak hanya kisah baiknya saja. Kadang mereka juga berantem. Mulai dari berantem karena pembicaraan di telfon yang bikin mereka salah faham, belum lagi, Anti yang manja terkadang suka ngadat karena hal sepele saja dari Alif. Alif itu ternyata wataknya memang keras. Bicaranya terperinci, langsung kepada maksud, kadang ketus. Yang terjadi kemudian selalu sama. Telfon yang berdering jam setengah 10 malam buat Anti. Seperti satu malam itu…. Telfon berdering. Jam setengah 10 malam. Anti tahu siapa yang menelfon. ALIF!!!!! Dengan enggan ia mendekati telfon itu.
“Assalaamu’alaikum,” terdengar suara Alif di seberang sana.
“Wa’alaikumsalaam warrahmatullah”, jawab Anti.
“Dik, kamu kok lemes gitu? Udah tidur, ya?”, kata Alif. Hening …. “Ha … hal loo ….! Dik….?’” terdengar suara Alif yang bergetar.
“Mas, Aku ‘nggak budek, kok. Aku denger”, kata Anti. Alif tergelak mendengar katakatanya.
Anti manyun. Ya ampun … kenapa juga Alif ini. Orang dia sedang marah-marah malahan ditertawakan. Dengan bijaksana, kemudian Alif mulai berbicara. Dia meminta Anti untuk mendengarkan penjelasan tentang semua yang sudah bikin mereka salah faham. Dan kemudian Alif meminta Anti buat mengatakan hal apa yang bikin dia merasa tidak enak. Akhirnya selesai juga. Terkadang, pemecahan dari permasalahan yang dihadapi bisa diselesaikan dengan suatu pembicaraan. Cuma, mestinya tidak didasari dengan emosi yang meledak-ledak, dan tidak boleh ada keegoisan. Dan terkadang, walaupun sangat sulit, kita mesti mencoba untuk mengambil cara fikir lawan bicara kita. Masih ada satu surat lagi! Surat terakhir dari Alif ….
Buat Adinda
Di Bandung
Assalaamu’alaikum wr. wb.
Adinda …………………….
Adinda yang baik, semoga senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT. Amiiiin.
Terimakasih sudah mau mengantar Mas Alif ke Palasari. Ternyata Adinda memang cukup aneh. He … he … he ….! Orang lain kalau jalan-jalan itu mbok ya ke taman, ke pusat perbelanjaan … lha Adinda ngajakin Mas Alif ke toko buku. Tapi … bagus juga. Dannnnn, terimakasih tidak bikin Mas Alif nyasar. Alhamdulillah.
Jangan-jangan Adinda ngajakin Mas Alif ke Palasari, karena itu “medan” yang paling dikuasai, ya? Memang, sih, alangkah baiknya kalau sebelum mengerjakan sesuatu, kita perhitungkan dulu berbagai macam kemungkinan, cara yang akan dilakukan dan baik buruknya. Dan,
karena Adinda nyadar kalau Adinda orangnya “buta” arah, bagus Adinda ngajakin Mas Alif ke sana. Jadi tidak bikin kita semua nyasar. He … he … he …. Ampun, yo, jangan ngambek!!!!!
Hmm … I guess that’s all. Wish you all the best, Adinda ….
Wassalaamu’alaikum wr. wb.

Take care,
ALIF

NB: Eh, salam buat Adiknya Adinda yang ikut nganter itu, ya! Alhamdulillah … jadi tidak bikin acara ketemunya gagal. Pokoknya bilang makasih banget, mau nganterin. Salam juga buat Bapak sama Mama, ya. Bilangin, ada salam dari Abi sama Ummi Mas Alif buat keluarga Adinda. InsyaAllah … nanti Mas Alif datang ditemani keluarga Mas Alif dalam waktu dekat. Adinda, rasanya tidak baik juga kalau kita menunda-nuda suatu hal yang lebih baik disegerakan. Dua bulan lagi, ya ….?

Ah, setelah surat terakhir itu, berakhir pula banyak hal. Segera Anti melipat semua suratnya. Lalu disimpan di atas meja belajarnya. Waktu dua bulan itu dinantikannya dengan penuh harap dan sukacita. Tapi seminggu… tidak ada khabar. Dua minggu … Anti masih menanti …. Tiga minggu … ada apa ini? Hingga akhirnya Anti memutuskan untuk menelfon ke Solo. Berawal kode 0271 itulah Anti membuka sebuah hubungan telfon.
“Assalaamu’alaikum,” kata Anti ketika di seberang sana terdengar suara tersambung.
“Wa’alaikumsalaam,” terdengar suara lembut di telinga Anti. “Anti, ini? Apa khabar,
‘Nduk?” kata Si Empunya suara.
“Ummi? Alhamdulillah, Anti baik. Ummi bagaimana?”, tanya Anti. Sedikit tenang ia mendengar kelembutan suara itu. Namun … tak berapa lama kemudian terdengar isak tangis
“Ummi”. Anti keheranan. “Ummi, ada apa?”, Anti mulai gelisah. Perasaannya tidak enak. Ia langsung teringat untuk menanyakan Alif. “Ummi, bagaimana khabar Mas Alif? Baik-baikkah? Atau lagi sibuk, ya? Sudah lama Anti tidak mendengar khabar dari Mas Alif”, kata Anti. Ummi makin keras menangis. Sampai akhirnya Ummi terdengar berlari menjauhi telfon. Anti kebingungan. Cukup lama sepertinya telfon itu tergantung begitu saja.
“Halo, siapa ini?” sebuah suara keras terdengar. Oh … “Abi”!
Anti menjawab, “Ini Anti, Abi!”
“Kamu, tho, ‘Nduk? Gimana khabar kamu sekarang?”, suara itu terdengar melembut.
“Alhamdulillah, Anti baik. Abi sekeluarga bagaimana?”, jawabnya. Keheningan … terjadi keheningan untuk beberapa saat.
“’Nduk, maafkan Abi. Tapi, biar bagaimanapun kamu mesti tahu. Maafkan kami yang menyembunyikan hal ini dari kamu”, kata Abi. Ah … keheningan itu lagi!!!!! Anti tidak tahan.
“Abi … kalau ada yang mesti disampaikan untuk kebaikan, sampaikanlah. Anti siap mendengar apapun …..!”, tutur Anti dengan suara bergetar.
“’Nduk … tabah, ya. Kita semua sedang diberi cobaan yang begitu berat dari Allah. Kita semua kehilangan Alif … dia ….” sesaat suara yang perlahan menjadi parau itu berhenti berucap … “Alif kecelakaan, ‘Nduk. Nyawanya tidak tertolong”, tuntas sudah beban penjelasan yang harus diucapkan kepada Anti itu terlontar.
Ah … Anti tidak pernah mempercayai semua itu. TIDAK! Sampai berbulan-bulan sesudah
itu pun… tidak. Mengapa harus kehilangan orang yang disayangi? Kenapa yang disayangi itu
pergi? TIDAK MUNGKIN!!!!! Terlalu banyak liku-liku hidup yang tidak bisa dijelaskan…. Tapi itu sudah lebih dari satu setengah tahun lalu. Dan setelah itu, berbagai kehilangan pun masih terjadi. Ah, Anti sudah tertempa. Dan kini … ia termenung di dalam angkutan umum. Ya … Rabb, bagitu banyak hal yang Engkau berikan buat Anti. Semoga Anti selalu bisa mendapatkan kebaikan dari semua itu. Sebuah do’a terlantun.
Ah, mengingat Alif membuat Anti mengingat cita-cita Alif yang pernah dikatakan padanya….
Ah, mungkin kalau punya anak laki-laki diberi nama FAISHAL ALIF bagus juga ….
Anti telah banyak berharap. Begitu juga Alif, tentunya. Satu hal yang kemudian menyembuhkan semua duka Anti. Satu hal …. Satu hal yang selalu diucapkan di akhir do’anya ketika selesai shalat dan berdo’a. “Ya … Rabb … Engkau Maha Tahu apa yang hamba inginkan. Namun Ya Rabb … Engkau Maha Tahu apa yang terbaik bagi hamba.
Jadikanlah hamba seorang yang tidak pernah putus asa mengusahakan bukan hanya hal-hal yang baik dalam hidup, tapi mengusahakan yang terbaik. Ya … Rabb … semoga Engkau selalu meridhoi apa yang telah, sedang dan akan hamba kerjakan. Semoga Engkau pun senantiasa memberi kemudahan. Lalu, apapun keputusan yang Engkau berikan sebagai jalan yang mesti hamba tempuhi … Ya Allah … jadikanlah hamba sebagai orang yang ikhlas menerima semua itu.”
Anti menyimpan semua surat dan pemberian Alif kembali dengan rapi, Biarlah semua jadi kenangan. Hal apa, ya, yang paling menyenangkan yang dialaminya selama mengenal Alif?
Ada satu hal, yaitu ketika Alif datang dari Solo beberapa hari setelah ulang tahunnya. Seperti yang dijanjikan dalam suratnya, Alif menelfon Anti. Alif mengatakan kalau dia akan datang ke Bandung. Kemudian, Anti mengatakan, kalau Adiknya mau nganterin, dia mau pergi menemui Alif. Tentunya … di tempat pertama kali mereka bertemu. Perpustakaan!
Dan pada pagi yang dijanjikan, Alif, Anti dan Adik Anti akhirnya bisa bertemu. Mereka pergi ke Palasari. Lama juga mereka bertiga berkeliaran di sana. Sampai akhirnya, mereka memutuskan buat pulang. Di dalam mobil, Anti sesekali memandang keluar. Alif memperhatikan tingkah Anti itu lewat kaca spion.
“Dik, ada apa, sih?”, tanya Alif sambil ikut memandang keluar. Begitu juga Mahendra, Adik Anti yang duduk di depan, di sebelah Alif. Ia ikut melihat keluar. Anti tersenyum.“Anti lagi lihat langit, Mas. kayanya bentar lagi hujan, deh!”, lanjutnya. Untuk beberapa saat, tercipta keheningan di antara ketiga orang itu. “Ah, hujan itu mengingatkan Anti sama beberapa hal, Mas”, sambung Anti lagi.
“Mengingatkan sama apa, Dik?”, tanya Alif. Sementara Mahendra melirik ke belakang ke arah Anti.
“Mas, coba perhatikan, deh. Banyak kejadian unik, lho, kalau hujan”, kata Anti lagi.
“Apaan, sih, Dik? Adik bikin Mas penasaran. Ayo, dong, bilang!”, paksa Alif kemudian. Anti tersenyum. Kemudian, dia pun mulai berbicara tentang semua yang menarik baginya.
“Mas, terkadang, kalau hari akan hujan, kita bisa melihat dan merasakan tahapan perubahan yang terjadi. Mulai dari udara yang perlahan berganti, keadaan langit yang asalnya terang, cerah, menjadi kian gelap, lalu angin yang berhembus, awalnya cuma desiran-desiran lembut. Tetapi, kian lama angin kian kencang berhembus. Membuat kita menggigil. Namun, tidak jarang pula hujan tanpa diduga turun begitu mendadak langsung tercurah demikian derasnya. Ataupun, hujan turun di saat hari sedang cerah”, tutur Anti. Alif tersenyum mendengarkan penuturan Anti.
Ayo cerita lagi! Eh?”, Alif membujuk.
“Ya … itu. Kadang, hal itu bisa kita analogikan dengan kehidupan, lho, Mas!”, ungkap Anti.
“Wadduhh … apa pula ini?”, goda Alif kemudian.
“Aaaaaah. Ya udah, ah. Udahan”, kata Anti.
“Ye … kamu ini mudah ngamuk-ngamuk gitu, lho. Ayo terusin. Mas Alif mau dengerin lagi, nih. Ayo, dong!”, kata Alif lagi. Sementara itu Mahendra cuma tersenyum simpul melihat mereka berdua.
“Hmm … Mas Alif rupanya baru tahu, ya, kalau Tétéh suka ngadat. Waaaaah, Mas terlalu berbaik sangka, lho. Hati-hati”, tutur Mahendra kemudian. Anti melotot, sementara Alif berusaha keras menyembunyikan senyumnya.
“Uh! Giniiiiiiii. Terkadang, hal itu bisa kita bandingkan dengan hidup kita, lho. Terkadang, ada saatnya kita merasa betapa hidup kita makin lama makin terjerat dengan berbagai macam hal yang membuatnya berubah ke arah yang kurang bahkan tidak diinginkan. Mungkin berupa kedukaan, ketidak berdayaan … ah … banyak hal. Terkadang, selain dapat melihat dan merasakan proses perubahan tersebut, terkadang kita juga mendapatkan berbagai hal tersebut, secara drastis makin membesar. Dan di saat lain, terkadang semua hal itu datang di saat yang tidak terduga, datang di saat kita merasa bahagia … dan perubahan itu begitu saja menyelingi hidup kita. Iya, ‘nggak, Mas?”, tanya Anti kemudian. Alif tersenyum. Sambil tetap berkonsentrasi pada jalan, dia menjawab pertanyaan Anti.
“Kamu benar, Dik! Benar sekali,” katanya. “Mau tahu lagi selain itu?”, tanyanya kemudian. Anti mendongak.
“Memang ada apa, Mas? Kasih tahu Anti, dong.”, katanya lagi.
“Dik, terkadang turunnya hujan itu juga berbeda, lho.Terkadang, hujan yang turun hanya berupa rintik-rintik, sesaat turun dan sesaat kemudian berhenti tercurah. Namun terkadang hujan turun begitu derasnya … dan begitu lama. Sampai-sampai timbul pertanyaan tentang kapankah hujan akan berhenti tercurah. Begitu juga dengan kehidupan kita!”, kata Alif lagi.
“Lho … apa itu, Mas? Maksudnya …?”, tanya Anti sambil mengerutkan keningnya. Alif melanjutkan penjelasannya, “Ya itu … terkadang kesulitan … kedukaan dan berbagai hal yang tidak menyenangkan tadi datang hanya sebentar saja. Tidak memberi pengaruh yang terlalu besar buat kita. Namun terkadang, semua itu begitu susah pergi dari kehidupan kita. Sehingga bisa menyebabkan kita berputus asa, dan berkata bilakah semua ini berakhir.”
“Mas benar. Dan Anti fikir, dampaknya pun pada tiap orang berbeda-beda. Kalau sama orang yang ‘nggak kuat bagaimana? Kemampuan tiap orang ‘kan berbeda-beda dalam menyikapinya. Selain itu, latar belakang, jenis permasalahannya pun mesti dipertimbangkan juga, bukan?” tanya Anti lagi.
“Mmmmm … Adik tahu … memang sulit untuk melihat hikmah di balik suatu kejadian yang tidak diinginkan. Namun, setidaknya, hal itulah yang bisa kita lakukan. Coba Adik lihat kalau hujan turun di tengah-tengah hari yang masih benderang. Kadang hanya turun sesaat, untuk kemudian kembali menghilang dengan meninggalkan kecerahan matahari. Terkadang, hujan seperti itu juga meninggalkan pelangi di satu sisi langit, bukan? Seperti itu juga. Dalam keadaan yang sedang menyenangkan, tiba-tiba ada sedikit kesulitan. Tidak mengapa. Anggap
saja variasi hidup kita. Mungkin untuk mengingatkan, betapa besar nikmat yang sedang kita dapatkan. Terselipnya sedikit kesulitan, anggap saja sebagai suatu peringatan untuk kita agar tidak lupa bersyukur. Kita tidak akan tahu kapan nikmat yang kita rasakan tercabut dari kita. Anggap saja peringatan bahwa kita tidak boleh begitu terlenanya dengan kehidupan dunia”, kata Alif panjang lebar. Anti merenung. Begitu juga Mahendra.
“Lalu … kesulitan-kesulitan yang begitu besar … yang membuat kita hampir lumpuh menjalani hidup, hal itu tidak boleh hanya disesalkan saja. Tidak boleh hanya diratapi saja. Kesulitan … kedukaan itu tidak selamanya menghasilkan segala hal yang tidak baik, kok. Lihatlah, kalau setelah turun hujan. Coba Adik lihat rumput dan dedaunan. Betapa butiran air
hujan akan membuat rumput dan dedaunan tampak berkilauan. Tampak lebih segar, dan tumbuhan yang hampir mati, mempunyai sedikit kekuatan kembali buat melanjutkan hidupnya.
Hujan juga terkadang menumbuhkan kehidupan baru. Mungkin tidak sekarang, tapi di masa yang akan datang. Kesulitan itu apa, sih? Terus terang memang hal yang tidak diinginkan. Kedukaan pun apa, sih? Tentu saja hal yang tidak diharapkan. namun ada kalanya semua itu mesti kita jelang juga. Tidak ada hal yang tercipta dengan sia-sia. InsyaAllah. Adik tahu, sebenarnya kesulitan dan kedukaan itu bermanfaat juga. Dengan hal itu, kita menjadi tertempa. Kita dipaksa untuk mengeluarkan seluruh kemampuan, potensi, cara bersikap, penyesuaian sifat untuk menghadapi dan mengatasi serta memperbaiki keadaan. Di sanalah proses kedewasaan dimulai. Di sanalah penumbuhan kekuatan diri terbina” lanjut Alif.
Ah … kata-kata itu. Rasanya masih baru saja didengarkan oleh Anti, dan terlontarkan dari bibir Alif. Kata-kata itu yang membuatnya sedikit demi sedikit bangkit mengatasi kedukaan. Kata-kata yang masih tersimpan rapi dalam diarynya. Segera Anti menuju ke lemari bukunya.
Dicarinya buku harian dua tahun lalu itu. Ada! Lalu, dibukanya lembaran demi lembaran. Sampai akhirnya, ditemukannya satu lembaran yang begitu berkesan buat Anti.

Hujan ….
Betapa ia memberi banyak pelajaran bagi kita. Terkadang, kalau hari akan hujan, kita bisa melihat dan merasakan tahapan perubahan yang terjadi. Mulai dari udara yang perlahan berganti, keadaan langit yang asalnya terang, cerah, menjadi kian gelap, lalu angin yang berhembus, awalnya cuma desiran-desiran lembut. Tetapi, kian lama angin kian kencang berhembus. Membuat kita menggigil. Namun, tidak jarang pula hujan tanpa diduga turun begitu mendadak langsung tercurah demikian derasnya. Ataupun, hujan turun di saat hari sedang cerah. Terkadang, ada saatnya kita merasa betapa hidup kita makin lama makin terjerat dengan berbagai macam hal yang membuatnya berubah ke arah yang kurang bahkan tidak diinginkan. Mungkin berupa kedukaan, ketidak berdayaan … ah … banyak hal.
Terkadang, selain dapat melihat dan merasakan proses perubahan tersebut, terkadang kita juga mendapatkan berbagai hal tersebut, secara drastis makin membesar. Dan di saat lain, terkadang semua hal itu datang di saat yang tidak terduga, datang di saat kita merasa bahagia… dan perubahan itu begitu saja menyelingi hidup kita.
Terkadang turunnya hujan itu juga berbeda.Terkadang, hujan yang turun hanya berupa rintik-rintik, sesaat turun dan sesaat kemudian berhenti tercurah. Namun terkadang hujan turun begitu derasnya … dan begitu lama. Sampai-sampai timbul pertanyaan tentang kapankah hujan akan berhenti tercurah. Begitu juga dengan kehidupan kita terkadang kesulitan… kedukaan dan berbagai hal yang tidak menyenangkan tadi datang hanya sebentar saja. Tidak memberi pengaruh yang terlalu besar buat kita. Namun terkadang, semua itu begitu susah pergi dari kehidupan kita. Sehingga bisa menyebabkan kita berputus asa, dan berkata bilakah semua ini berakhir. Memang sulit untuk melihat hikmah di balik suatu kejadian yang tidak diinginkan. Namun, setidaknya, hal itulah yang bisa kita lakukan.
Lihatlah kalau hujan turun di tengah-tengah hari yang masih benderang. Kadang hanya turun sesaat, untuk kemudian kembali menghilang dengan meninggalkan kecerahan matahari.
Terkadang, hujan seperti itu juga meninggalkan pelangi di satu sisi langit, bukan? Seperti itu juga. Dalam keadaan yang sedang menyenangkan, tiba-tiba ada sedikit kesulitan. Tidak mengapa. Anggap saja variasi hidup kita. Mungkin untuk mengingatkan, betapa besar nikmat yang sedang kita dapatkan. Terselipnya sedikit kesulitan, anggap saja sebagai suatu peringatan untuk kita agar tidak lupa bersyukur. Kita tidak akan tahu kapan nikmat yang kita rasakan tercabut dari kita. Anggap saja peringatan bahwa kita tidak boleh begitu terlenanya dengan kehidupan dunia Lalu … kesulitan-kesulitan yang begitu besar … yang membuat kita hampir lumpuh menjalani hidup, hal itu tidak boleh hanya disesalkan saja. Tidak boleh hanya diratapi saja. Kesulitan … kedukaan itu tidak selamanya menghasilkan segala hal yang tidak baik.
Lihatlah, kalau setelah turun hujan. Lihatlah rumput dan dedaunan. Betapa butiran air hujan akan membuat rumput dan dedaunan tampak berkilauan. Tampak lebih segar, dan tumbuhan yang hampir mati, mempunyai sedikit kekuatan kembali buat melanjutkan hidupnya.
Hujan juga terkadang menumbuhkan kehidupan baru. Mungkin tidak sekarang, tapi di masa yang akan datang. Kesulitan itu apa? Terus terang memang hal yang tidak diinginkan.
Kedukaan pun apa? Tentu saja hal yang tidak diharapkan. Namun ada kalanya semua itu mesti kita jelang juga. Tidak ada hal yang tercipta dengan sia-sia. InsyaAllah. Sebenarnya kesulitan dan kedukaan itu bermanfaat juga. Dengan hal itu, kita menjadi tertempa. Kita dipaksa untuk mengeluarkan seluruh kemampuan, potensi, cara bersikap, penyesuaian sifat untuk menghadapi dan mengatasi serta memperbaiki keadaan. Di sanalah proses kedewasaan dimulai. Di sanalah penumbuhan kekuatan diri terbina. Janganlah sampai semua itu membuat kita lupa, terpaku, dan terhenti untuk melanjutkan hidup….
HIDUP
Hidup …. Tiada sebatas pemberian kehidupan
Hiduplah … untuk hidup dan memperjuangkan kehidupan itu sendiri …
Hiduplah … dengan penuh hidup
Hingga hidup … terasa lebih hidup ….
Hmm … banyak hal yang terjadi dengan Alif. Alif telah mengisi satu penggalan kisah hidup Anti. Namun … Alif sudah tidak ada lagi. Dan Anti ….? Anti mesti kembali melanjutkan hidupnya.